Tokoh Ilmu Komunikasi: Harold Dwight Lasswell

Jumat, 30 November 2012

Lasswell dilahirkan di Donnellson, Illinois pada 1902. Ketika berusia 16 tahun, ia masuk Universitas Chicago dengan beasiswa. Pada tahun 1922 Lasswell mengambil program doktoral di bidang ilmu politik. Ia merasa tertantang karena bidang politik tidak terlalu berkembang. Empat tahun kemudian, ia meraih gelar Ph.D. dalam bidang tersebut setelah melakukan studi dan mengumpulkan data di Swiss, Inggris, dan Jerman. Disertasi doktoral Lasswell adalah tentang analisis isi (content analysis) propaganda selama Perang Dunia I. Tahun 1927 ia diangkat menjadi asisten profesor ilmu politik di Universitas Chicago, kemudian mempublikasikan disertasinya dengan judul “Propaganda Techniques in the World War”. Tiga tahun kemudian ia mempublikasikan buku dengan judul “Psychopatology and Politics” yang menandai penggunaan teori psikoanalisis dalam menganalisis pemimpin politik.   Tahun 1936 Lasswell mempublikasikan “Politics : Who Gets What, When, How”, sebuah buku yang terkenal dengan pemetaan (mapping) dalam mempelajari politik. Dua tahun kemudian, ia memutuskan berhenti dari Universitas Chicago yang telah membesarkannya. Selang setahun kemudian, ia (bersama Dorothy Blumentack) menulis “World Revolutionary Propaganda : A Chicago Study”. Tahun 1939-1940 ia menjadi anggota paling fenomenal dalam The Rockefeller Foundation Seminar on Mass Communication, di  mana ia mendeskripsikan komunikasi sebagai who says what to whom via what channel with what effect? Tahun 1940-1945 ia menjabat sebagai Kepala Divisi Eksperimental dalam Study of Wartime Communications, U.S Library of Congress. Selama Perang Dunia II Lasswell juga menjadi konsultan untuk Office of Facts and Figure dan kemudian Office of War Information. Analisis Lasswell tentang propaganda menjadi input yang penting bagi Wilbur Schramm dalam membangun visi tentang studi komunikasi. Tahun 1946-1970 ia ditunjuk sebagai profesor di Law School Universitas Yale (dan profesor ilmu politik, setelah 1952).
Tahun 1970-1976 ia mendapat penghargaan sebagai profesor kehormatan di beberapa universitas, antara lain Universitas Yale, Universitas Temple, dan Universitas Columbia. Selama dua tahun kemudian ia menjadi presiden Policy Sciences Center, sebelum akhirnya meninggal pada 18 Desember 1978 di New York karena pneumonia.   
Pemikiran Lasswell yang terkenal adalah analisisnya mengenai propaganda selama Perang Dunia I. Lasswell, yang memang berlatar belakang politik, kemudian mempublikasikan pemikirannya dalam bentuk buku yang berjudul “Propaganda Technique in the World War”. Menurut Lasswell, propaganda merupakan “usaha sepenuhnya untuk mengontrol opini dengan menggunakan simbol tertentu, atau berbicara secara lebih konkret (walaupun kurang akurat) melalui cerita, rumor, laporan, foto, dan bentuk lain dari komunikasi sosial. Propaganda memiliki empat tujuan : memobilisasi kekuatan sendiri, memperkuat pertemanan dengan sesama sekutu, mempengaruhi pihak netral, dan menjatuhkan mental musuh.” Lasswell juga terkenal dengan model komunikasi yang dikemukakannya yaitu : Who says what to whom with what effect?.Who merujuk kepada siapa yang mengontrol (menyampaikan) pesan. Says What menunjuk kepada pesan yang disampaikan. To whom merujuk kepada penerima atau audiens. Serta with what effect berhubungan dengan efek yang terjadi.


Sumber :Rogers, Everett M. 1994. A History of Communication Study. New York : The Free Press. 
http://www.utexas.edu/coc/journalism/SOURCE/j363/lasswell.html
http://www.britannica.com/eb/article-9047261http://www.ipsonet.org/index.php?go=awards-lasswellhttp://danielifanho.wordpress.com/category/tokoh-ilmu-komunikasi/

0 komentar:

Posting Komentar