Pengetahuan bukan merupakan ilmu. Terdapat beberapa hal yang harus
dipenuhi bagi suatu pengetahuan yang kredibel, atau memenuhi
syarat-syarat ilmiah antara lain harus bersifat empiris, verivikatif,
non-normatif, transmissible, general, dan explanotory. Ilmu Komunikasi
merupakan Ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam menyampaikan isi
pernyataanya kepada manusia lain. Sebagai ilmu, komunikasi memiliki
objek kajian yaitu usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataannya
kepada manusia lain. Manusia bukan saja menyampaikan isi pernyataan
kepada manusia tetapi juga kepada yang bukan manusia sepertibinatang,
tumbuhan-tumbuhan dan benda-benda.
Hanya
makhluk yang punya akal budi saja yang mampu memahami hasil penggunaan
akal dan budi manusia
sebagaimana adanya.Dengan menggunakan akal dan
budinya ini manusia dapat memberikan jawaban kepada manusia lain yang
menyampaikannya. Pengertian lain, Ilmu komunikasi merupakan ilmu terapan
dari kelompok ilmu sosial. Sebab, menurut ilmuwan, ilmu ini bersifat
indisipliner karena objek materialnya sama dengan ilmu-ilmu yang lain,
terutama yang masuk ilmu sosial.
Ilmu komunikasi adalah salah satu
disiplin yang masuk dalam kelompok ilmu komunikasi dapat menjadi 4
(empat) periode diantaranya :
1. "Tradisi retorika" yang dimulai sejak zaman yunani kuno
2. Periode antara tahun 1900-PD ke II yang dapat disebut sebagai periode Pertumbuhan
Ilmu Komunikasi.
3. Periode setelah PD ke II sampai tahun 1960an. Periode ini biasanya disebut periode
Konsolidasi.
4. Periode Teknologi Komunikasi yang dimulai dari tahun 1960an sampai sekarang
1. Perkembangan Ilmu Komunikasi di zaman kuno
Komunikasi
adalah konteks arti yang berlaku sekarang ini memeng belum dikenel saat
itu. Istilahnya yang berlaku pada zaman tersebut adalah "Retorika".
Disebutkan bahwa pada zaman kebudayaan mesir kuno telah ada tokoh-tokoh
retorika seperti Kagemi dan Ptah- Hotep. Namun demikian tradisi retorika
sebagai upaya yang sistematis dan terorganisasi baru dilakukan di zaman
Yunani kuno dengan perintisnya Aristoteles (Golden, 1978). Lebih lanjut
Aristoteles menyatakan bahwa retorika mencangkup 3 unsur yakni:
• ethos (kredibilitas sumber),
• pathos (hal yang menyangkut emosi/perasaan), dan
• logos (hal yang menyangkut fakta).
Pokok-pokok pikiran Aristoteles dikembangkan oleh Cicero dan Quintilian mereka menyusun aturan retorika yang menyangkut 5 unsur:
• Inventio (urutan argumentasi)
• Dispesitio (pengaturan ide)
• Eloqutio (gaya bahasa)
• Memoria (ingatan), serta
• Pronunciatio (cara penyampaian pesan).
Perkembangan
komunikasi sebagai ilmu selalu dikaitkan dengan aktifitas retorika yang
terjadi di zaman Yunani kuno, sehingga menimbulkan pemahaman bagi
pemikir-pemikir barat bahwa perkembangan komunikasi pada zaman itu
mengalami masa kegelapan (dark ages) karena tidak berkembang di zaman
Romawi kuno. Dan baru mulai dicatat perkembangannya pada masa
ditemukannya mesin cetak oleh Guttenberg (1457). Sehingga masalah yang
muncul adalah, rentang waktu antara perkembangan ilmu komunikasi yang
awalnya dikenal retorika pada masa Yunani kuno, sampai pada pencatatan
sejarah komunikasi pada masa pemikiran tokoh-tokoh pada abad 19, sangat
jauh. Sehingga sejarah perkembangan ilmu komunikasi itu sendiri terputus
kira-kira 1400 tahun. Padahal menurut catatan lain, sebenarnya
aktifitas retorika yang dilakukan pada zaman Yunani kuno juga
dilanjutkan perkembangan aktifitasnya pada zaman pertengahan (masa
persebaran agama). Sehingga menimbulkan asumsi bahwa perkembangan
komunikasi itu menjadi sebuah ilmu tidak pernah terputus, artinya tidak
ada mata rantai sejarah yang hilang pada perkembangan komunikasi.
Makalah ini ingin mengangkat zaman persebaran agama yang berlangsung
antara rentang waktu tersebut (zaman pertengahan) menjadi bagian dari
perkembangan ilmu komunikasi. Sehingga zaman pertengahan menjadi
jembatan alur perkembangan komunikasi dari zaman yunani kuno ke zaman
renaissance, modern, dan kontemporer.
Perkembangan Ilmu Komunikasi di zaman Modern
1. PERIODE PERTUMBUHAN: 1900 – PERANG DUNIA KE II
Pada
awal abad ke-19, sedikitnya ada tiga perkembangan penting yang terjadi.
Pertama, adalah telepon, telegrap, radio, TV, dan lain-lain. Kedua,
pecahnya Perang Dunia I dan II memberi bentuk dan arah pada bidang
kajian ilmu komunikasi yang terjadi di masa ini. Aspek-aspek yang
diteliti mencakup penggunaan teknologi baru dalam pendidikan formal,
keterampilan komunikasi, strategi komunikasi instruksional, serta
reading dan listening. Sementara di bidang penelitian komunikasi
komersial, dampak iklan terhadap khalayak serta aspek-aspek lainnya yang
menyangkut industri media mulai berkembang sejalan dengan tumbuhnya
industri periklanan dan penyiaran (broadcasting). Jerman dan Perancis,
merupakan pusat intelektual terkemuka di dunia
2. PERIODE KONSOLIDASI : PD II – 1960an
Periode
setelah Perang Dunia II sampai tahun 1960an disebut sebagai periode
konsolidasi (Delia, dalam Berger dan Chaffee, 1987). Karena pada masa
ini konsolidasi dari pendekatan ilmu komunikasi sebagai suatu ilmu
pengetahuan sosial bersifat multidisipliner (mencakup berbagai ilmu)
mulai terjadi. Kristalisasi Ilmu Komunikasi ditandai oleh 2 hal :
Adanya
adopsi perbendaharaan istilah-istilah yang dipakai secara seragam.
Munculnya buku-buku yang membahas tentang pengertian komunikasi telah
menjadi suatu pendekatan yang lintas disipliner dalam arti mencakup
berbagai disiplin ilmu lainnya. Sedikitnya ada 7 pokok diantaranya :
Claude E. Shannon, Norbert Wiener, Harold Lasswell. Institute of
communication Research yang didirikan Schramm di Illinois pada tahun
1947, merupakan Lembaga Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi yang pertama
di Amerika Serikat. Sementara itu dua tokoh lainnya yakni : Claude E.
Shannon dan Norbert Wiener disebut sebagai insinyur-insinyur komunikasi.
Istilah Mass Communication (Komunikasi Masa) dan Communication Research
(Penelitian Komunikasi) mulai banyak dipergunakan. Cakupan bidang studi
komunikasi mulai diperjelas dan dibagi dalam empat bidang tataran :
komunikasi intrapribadi, komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok
dan organisasi, dan komunikasi macro-sosial serta komunikasi massa.
3. PERIODE TEKNOLOGI KOMUNIKASI : 1960an – Sekarang
Sejak tahun 1960an perkembangan ilmu komunikasi semakin kompleks dan mengarah pada
spesialisasi.
Menurut Rogers (1986) perkembangan studi komunikasi sebagai suatu
disiplin telah mulai memasuki periode take off (tinggal landas) sejak
tahun 1950. Periode masa sekarang juga disebut sebagai periode teknologi
komunikasi dan informasi yang ditandai oleh beberapa faktor sebagai
berikut:
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi seperti
komputer, VCR, TV Cable parabola. Tumbuhan industri media yang nampaknya
tidak hanya bersifat nasional tetapi juga regional dan global.
Ketergantungan terhadap situasi ekonomi dan politik global/internasional
khususnya dalam konteks center periperhy. Semakin gencarnya kegiatan
pembangunan ekonomi di seluruh negara. Semakin meluasnya proses
demokratisasi ekonomi dan politik.
Arus penyebaran dan pemusatan
informasi regional dan global (misalnya transborder data flow),
aspek-aspek politik dan ekonomi informasi, kompetisi antar industri
media, dampak sosial dari teknologi interaktif seperti komputer,
komunikasi manusia mesin, dampak telekomunikasi terhadap hubungan antar
budaya, serta aspek-aspek yang menyangkut manajemen informasi.
Pendekatan disiplin ekonomi mulai diterapkan, karena disadari bahwa
informasi dimasa sekarang ini merupakan yang mempunyai nilai tambah.
Referensi :
1. Effendi, Onong Uchjana. (1993). Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT.Citra Aditya bakri. Hal. 2-7.
2.
Prajarto, Nunung. (2002). Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik:
Komunikasi, Akar Sejarah dan Buah Tradisi Keilmuan. Yogyakarta: ……..?
3. http://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-komunikasi.htm
4. http://abdiaghoenk.multiply.com/journal/item/21/sejarah_ilmu_komunikasi.html
5. http://www.winkplace.com/2011/03/pengetahuan-bukan-merupakan-ilmu.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar