12 Prinsip Komunikasi dan Contohnya

Kamis, 01 Agustus 2013



Dimensi Isi Dan Hubungan
Seorang wanita yang ingin membeli buah mangga nampak memilah dan memilih dengan memperhatikan satu demi buah yang menumpuk di  meja kemudian dia bertanya, ‘’bu..,kalau manga yang itu harganya berapa??’’ kemudian pemilik kiosnya menjawab dengan penuh keramahan dan  sopan santun serta memberitahu harga buah mangga dan mencoba memilihkan buah yang rasanya manis. Dari percakapan ini daat kita lihat yaitu komunikasi
Berlangsung Dalam Tingkat Kesengajaan
Dalam konteks komunikasi tingkat kesengajaan dapat mempengaruhi seseorang secara efektif karena dalam proses penyampaian sebuah pesan sudah di rencanakan terlebih dahulu sebelum proses itu di mulai dan komunikasi yang tidak di sengaja pun bisa terjadi, seperti halnya dalam tekhnik berdagang.
Sebuah pasar tradisional yang memiliki banyak ragam keunikan dapat di lihat dari para produsen yang mencoba untuk memasarkan barang dagangannya dengan memamerkan barang –barang yang di anggapnya paling bagus, menarik untuk di pajang di antara yang lain. Secara tidak sadar apa yang telah di tafsirkan oleh seorang pejalan kaki hingga dia terdiam , menoleh dan merasa ingin membeli. Ketika menata buah tidak semua penjual berniat menarik pengunjung dengan tatanan yang ada bisa jadi dia cuma ingin menjadikan kiosnya rapi.

Semakin Mirip Latar Belakang Sosial-Budaya Semakin Efektiflah Komunikasi
Pasar lempuyangan adalah pasar tradisional yang lebih populer dikalangan masyarakat yogyakarta. Karena hal itu prinsip ini jarang kita jumpai. Hal itu disebabkan karena jarang calon pembeli yang datang dari luar daerah. Tentu berbeda dengan pasar bringharjo yang letaknya dikawasan pariwisata dan pisat belanja. Dipasar lempuyangan karena lebih didominasi masyarakat sekitar komunikasi yang terjadi antara penjual dan pembeli tidak banyak gangguan terutama dalam hal bahasa karena secara umum komunikasi didalam pasar menggunakan bahasa jawa dan bahasa indonesia.
Dalam Konteks Ruang Dan Waktu
            Kami melakukan observasi ke pasar lempuyangan pada jam 10.15 pagi. Ketika sampai disana pasar tidak begitu ramai. Namun masih ada beberapa calon pembeli yang baru datang ke pasar tersebut. Komunikasi terjadi pada saat itu melibatkan konteks ruang dan waktu. Dimana konteks waktunya dalah pada pagi hari sedangkan konteks ruangnya adalah di lingkungan pasar lempuyangan.
Melilbatkan Prediksi Peserta Komunikasi
            Prediksi peserta komunikasi merupakan salah satu hal yang sering kita jumpai di pasar tradisional terutama bagi calon pembeli. Misalkan ketika ada seseorang yang ingin membeli baju, ketika ia sudah menemukan baju yang pas disebuah kios. Dia akan mulai menawar harga baju tersebut apabila harga yang diberikan penjual terlalu tinggi maka dia akan memberikan tawaran terakhir apabila tawaran tersebut ditolak maka dia akan meninggalkan kios itu dengan prediksi bahwa penjual akan memanggilmya kembali dan memberi tawaran baru yang mungkin bisa disepakati.
Bersifat Sistematis
            Terdapat dua sistem yang mendas dari prinsip ini yaitu internal dan eksternal.
Ø  Internal 
sisitem yang didasari yaitu bagaimana cara orang menyampaikan pesan secara efektif dengan memnyesuaikan situasi dan kondisi emosional penjual ketika berkomunikasi dengan calon pembeli akan menentukan apakah calon pembeli tersebut akan membeli barang-barang yang dia tawarkan. 
Ø  Eksternal 
 sistem ini di pengaruhi dari faktor luar yang dapat menimbulkan terjadinya komunikasi. Contohnya kondisi kios yang tertata rapi. Dan barang yang dijual terlihat  masih bagus.
Bersipat Nonkonsekuensial
Proses mengemasan atau membungkus pikiran dengan bahasa yang dilakukan komunikasi itulah yang disebut encoding. Hasil encoding berupa pesan itu kemudian ditransmisikan kepada komunikan proses dalam diri komunikan disebut decoding seolah-olah membuka kemasan pesan yang dia terima dari komunikator tadi isi kemasan tadi adalah pikiran komunikator. Salah satu contohnya adalah seorang pejalan kaki dalam memilih warna baju yang cocok dengan selera sangat susah, dengan itu maka perlu di bericiri-ciri yang spesifik hingga pemilik toko bisa berusaha mencari apa yang di kehendaki calon pembeli.
Bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
            Komunikasi bersifat prosesual maksudnya bahwa komunikasi hanya terjadi sekali waktu, apabila komunikasi itu terulang semuanya telah berbeda baik pelaku komunikasi, kondisi lingkungan, waktu dan lain-lain. Dan manusia sebagai pelaku komunikasi bersifat dinamis dimana pengetahuan dan pengalaman hidupnya setiap hari akan bertambah. Sedangkan sifat komunikasi yang transaksional adalah proses encoding dan decoding yang delakukan oleh pelaku komunikasi terjadi secara terus menerus sehingga dalam proses ini transaksi pesan tidak dapat terhindarkan

Bersifat irreversible
Komunikasi bersifat irrevesible maksudnya komunikasi tidak daat berulang. Contoh ketika kita membeli buah di pasar. Kita berharap akan mendapatkan buah yang manis semuanya. Tetapi ketika dimakan ternyata ada satu buah yang rasanya agak masam. Kita tidak akan bisa mengulang komunikasi yang telah terjadi dengan mengganti buah yang masam tadi.
Bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah.
 Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah maksudnya adalah komunikasi bukan obat mujarab atau satu-satunya jalan untuk menyelesaikan masalah. Ketika kita datang ke pasar tradisional kita akan menjumpai banyak pengunjung yang melakukan tawar menawar barang. Tapi dari sekian banyak tawar menawar yang terjadi tidak sedikit calon pembeli yang akhirnya mengurungkan niat untuk membeli karena tidak terjadi kesepakatan harga.

0 komentar:

Posting Komentar